Skip to Content

Artha Nugraha : Logistik, bergerak tanpa henti

Kami berkesempatan mewawancari Artha Nugraha Jonar , praktisi logistik dari Surabaya. Pengalaman beliau yang panjang di bidang ini, memberikan warna tersendiri pada edisi Supply chain stories.


Artha N. Jonar juga salah satu penerima CM (Community Member) of the Year pada acara Supply Chain Manager Summit 2024 yang digagas oleh BSC - A community for supply chain leaders di bulan April yang lalu.


Simak diskusi singkat antara Founder BSC, Nurhadi . dengan Artha Nugraha Jonar dibawah ini. Selamat menikmati.

[BSC] Terima kasih sudah bergabung di Supply chain stories, Pak Artha. Bisa diceritakan sedikit, bagaimana perjalanan karir Bapak hingga sukses menjadi praktisi logistik?


Terima kasih kepada Bincang Supply Chain atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk berbagi di sini. Perjalanan saya di bidang logistik dimulai ketika saya pertama kali bergabung dengan IMS Logistik. Waktu itu, latar belakang saya sebenarnya lebih banyak berkutat di bidang IT. Saya pernah menjadi programmer dan juga bekerja di bidang infrastruktur IT. Namun, saat di IMS Logistik, saya mendapat kesempatan untuk menangani sebuah project yang sangat menantang, yaitu mendistribusikan perangkat telekomunikasi ke wilayah Indonesia bagian timur. Itu menjadi pengalaman pertama saya dalam dunia logistik, dan sejujurnya, banyak hal yang saya pelajari di sana.


Project tersebut memberikan saya tantangan baru, terutama ketika saya mulai harus mengelola inventori untuk pertama kalinya.

Bidang logistik ternyata menuntut kedisiplinan tinggi dan logika yang sangat kuat, sesuatu yang, bagi saya, cukup mirip dengan pekerjaan di IT.

Pengelolaan inventori, yang pada saat itu adalah hal baru bagi saya, mengharuskan saya untuk belajar banyak. Saya pun mulai membekali diri dengan berbagai sumber pengetahuan, mulai dari buku-buku terkait logistik hingga berbagai materi yang tersedia di internet. Salah satu sumber yang banyak membantu saya pada saat itu adalah blog Pak Nurhadi, yang banyak memberikan wawasan tentang dunia supply chain dan logistik.

Saya menemukan bahwa dunia logistik ini sangat cocok dengan saya. Saya merasa bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Selama perjalanan karir saya, saya telah bekerja di berbagai perusahaan penyedia jasa logistik dengan berbagai posisi, mulai dari inventory control, analis transportasi, manajer IT, hingga business development. Saat ini, saya bekerja di fulfillment center IKEA, yang juga merupakan tantangan sekaligus kesempatan yang sangat menarik bagi saya.

Untuk memperkuat fondasi saya di bidang logistik, saya pun memutuskan untuk mengambil beberapa sertifikasi yang relevan. Dengan sertifikasi ini, pengalaman praktis yang sudah saya dapatkan bisa saya padukan dengan standar yang berlaku dalam industri logistik, sehingga semakin memperkuat pemahaman saya tentang bagaimana seharusnya sebuah sistem logistik yang efektif berjalan.


[BSC] Banyak yang bilang bahwa bekerja di logistik harus siap 7 hari dan 24 jam. Apa saja pengalaman paling menarik & berkesan yang pernah Pak Artha alami selama menggeluti bidang ini?


Salah satu pengalaman paling menarik yang saya alami adalah ketika saya bekerja di IMS Logistik. Saat itu, kami memiliki klien dari perusahaan perangkat telekomunikasi. Saat itu negara kita sedang berada di tengah perkembangan teknologi telekomunikasi, yaitu pengembangan jaringan 3G.

Kami di IMS Logistik berperan sebagai salah satu perusahaan yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan perangkat telekomunikasi, seperti BTS (Base Transceiver Station) dan microwave, ke seluruh wilayah Indonesia. Proyek ini cukup kompleks karena melibatkan banyak pihak, mulai dari pengelola proyek, subkontraktor yang bertugas melakukan instalasi, hingga kami sebagai penyedia layanan logistik.

Komunikasi yang baik menjadi sangat krusial. Saya masih ingat, saat itu kami sering menghadapi berbagai tantangan di lapangan, seperti site yang belum siap atau subkontraktor yang terlambat tiba. Ada juga masalah yang lebih sensitif, seperti penolakan dari masyarakat setempat terhadap pembangunan site. Semua tantangan ini menuntut kami untuk bisa berkomunikasi dengan efektif dan cepat.


Salah satu cara kami berkomunikasi saat itu adalah melalui Blackberry Messenger, yang menjadi andalan, disertai dengan telepon langsung. Dengan intensitas komunikasi yang tinggi, kami harus selalu siap mengangkat telepon kapan saja, bahkan selama 7 hari dan 24 jam. Saya ingat betul, saya sering meletakkan ponsel dekat bantal saat tidur agar bisa mendengar deringnya.

Cerita lainnya yang pernah saya alami, di suatu hari saya baru selesai melakukan proses loading di warehouse dan tiba di rumah sekitar pukul 02.00. Belum sempat beristirahat, saya sudah menerima telepon untuk kembali ke warehouse dan menyiapkan pemberangkatan barang di pukul 04.00.


Pengalaman ini menunjukkan betapa dinamisnya dunia logistik. Namun, di balik semua kesulitan itu, ada pelajaran berharga tentang kerja sama tim dan pentingnya komunikasi yang efektif.  Setiap tantangan yang dihadapi membantu saya untuk tumbuh dan belajar, membuat saya semakin siap untuk menghadapi situasi serupa di masa depan. Dan tentu saja, rasa kepuasan saat melihat proyek berjalan sukses adalah motivasi terbesar bagi saya untuk terus berkontribusi di bidang logistik ini.


[BSC] Bagaimana Bapak melihat perkembangan logistik di Indonesia saat ini hingga 5-10 tahun kedepan?

Saat ini, saya melihat perkembangan logistik di Indonesia sangat menjanjikan. Dengan adanya kemajuan teknologi dan digitalisasi, proses logistik semakin efisien dan cepat. Kita bisa melihat bagaimana platform e-commerce yang berkembang pesat, mempengaruhi cara kita melakukan pengiriman barang. Para pengelola logistik dituntut untuk lebih agile mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan permintaan dan tantangan yang muncul. Agilitas ini menjadi kunci sukses dalam mengelola rantai pasok, terutama di tengah situasi yang seringkali tidak terduga.

Saya teringat pengalaman beberapa tahun lalu ketika kita menghadapi tantangan besar akibat pandemi COVID-19. Banyak perusahaan logistik yang harus berinovasi, mencari solusi kreatif untuk memastikan barang tetap sampai ke tangan konsumen.

Dari situ, kita belajar bahwa fleksibilitas dan responsif terhadap perubahan adalah hal yang tidak bisa diabaikan. Para pelaku logistik yang mampu beradaptasi dengan cepat tidak hanya berhasil bertahan, tetapi juga menemukan peluang baru.

Namun, untuk menghadapi semua perubahan ini, kita juga perlu memperhatikan pengembangan sumber daya manusia di bidang logistik. Keterampilan dan pengetahuan yang tepat sangat penting untuk menjalankan operasi logistik yang efisien. Kita perlu memastikan bahwa tenaga kerja kita terampil dan siap menghadapi tantangan baru yang mungkin muncul di masa depan.

Dengan meningkatkan kapasitas SDM, kita bisa memastikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar yang besar, tetapi juga menjadi pemain kunci di industri logistik global. Dalam 5-10 tahun ke depan, saya optimis kita akan melihat pertumbuhan yang signifikan, asalkan kita fokus pada inovasi dan pengembangan sumber daya manusia.

Khususnya di IKEA, bisa diceritakan sedikit bagaimana proses logistiknya dan inisiasi IKEA untuk tetap stay-update dengan perkembangan trend logistik saat ini?

Di IKEA, kami memiliki komitmen yang kuat untuk menciptakan hidup yang lebih baik bagi banyak orang. Ini bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi menjadi inti dari setiap tindakan dan strategi kami. Kami percaya bahwa fokus utama kami adalah customer; kami ingin memberikan pengalaman berbelanja yang tidak hanya memuaskan tetapi juga terjangkau.

Untuk mencapai hal ini, efisiensi biaya menjadi salah satu pilar penting dalam strategi kami. Kami berusaha keras untuk memberikan harga terbaik kepada pelanggan, dan salah satu cara kami melakukannya adalah dengan terus mengoptimalkan proses logistik kami. Misalnya, kami menerapkan solusi rantai pasok yang efisien untuk memastikan bahwa produk kami sampai ke tangan pelanggan dengan cepat dan biaya yang minimal. Kami juga ingin menjangkau customer yang lebih luas ke seluruh Indonesia tanpa mengorbankan kualitas layanan.

Dalam hal ini, adaptasi teknologi sangat penting. Di tingkat global, banyak praktik inovatif telah diterapkan IKEA di negara lain. Salah satu contohnya adalah penggunaan robot dan drone di warehouse yang sudah diterapkan di negara lain. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga mengurangi kesalahan dalam proses pengiriman. Di Indonesia, kami berusaha untuk mengadaptasi teknologi-teknologi tersebut, sehingga dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi layanan kami.

Dukungan jaringan IKEA di seluruh dunia sangat membantu dalam proses ini. Kami memiliki akses ke berbagai teknologi dan praktik terbaik yang telah terbukti sukses di negara lain. Dengan demikian, kami dapat mengintegrasikan inovasi ini ke dalam sistem logistik kami di Indonesia.

Selain itu, kami sangat memperhatikan aspek keberlanjutan. Kami menerapkan penggunaan kemasan yang ramah lingkungan untuk pengiriman produk. Kami juga mengoptimalkan penggunaan energi di lingkungan logistik seperti di setiap fasilitas penyimpanan barang dan juga kendaraan yang digunakan untuk melakukan pengiriman barang, untuk memastikan bahwa kami berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon.

[BSC] Apa pesan dan saran Anda untuk teman-teman yang ingin berkarir di dunia logistik? Apakah ada hal khusus yang perlu mereka siapkan?

Pertama-tama, saya ingin menekankan pentingnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dunia logistik itu dinamis, dan setiap hari menghadirkan tantangan baru. Jangan pernah ragu untuk bertanya dan mencari tahu lebih dalam tentang berbagai aspek, mulai dari pengelolaan gudang hingga distribusi. Dengan pemahaman yang baik tentang rantai pasok, Anda akan lebih siap menghadapi situasi yang kompleks.

Kedua, keterampilan komunikasi sangat krusial. Logistik melibatkan banyak pihak, dari pemasok hingga pelanggan. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif akan membantu untuk membangun hubungan yang baik dan menyelesaikan masalah dengan lebih cepat. Logistik bukan hanya tentang angka dan pengiriman, tetapi juga tentang membangun kepercayaan.

Yang ketiga, siapkan diri dengan keterampilan teknologi. Era digital mengubah cara kita bekerja di bidang logistik. Menguasai perangkat lunak manajemen rantai pasok dan pemahaman tentang analisis data bisa menjadi keunggulan tersendiri. Hal ini tidak hanya membuat pekerjaan lebih efisien, tetapi juga meningkatkan daya saing di pasar kerja.

Terakhir, jangan pernah meremehkan kekuatan jaringan. Jalinlah hubungan dengan orang-orang di industri ini. Ikuti seminar, workshop, atau acara networking lainnya, termasuk Bincang Supply Chain ini. Anda tidak hanya akan belajar banyak dari pengalaman orang lain, tetapi juga membuka peluang baru yang mungkin tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya.

Jadi, untuk teman-teman yang ingin terjun ke dunia logistik, saya sarankan untuk bersiap dengan rasa ingin tahu, keterampilan komunikasi yang baik, pemahaman teknologi, dan jaringan yang kuat. (*)

Adhe Priyambodo : I'm a fan of simplification